Menjadi seorang pengusaha di usia muda termasuk salah satu cita-cita banyak orang di Indonesia. Namun sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam dunia bisnis pastikan terlebih dahulu telah memenuhi kriteria kepemimpinan yang baik dalam Islam. Sebab kriteria ini nantinya akan menjadi kunci utama dari kesuksesan bisnis yang sedang dijalani. Salah satu kriterianya yaitu seorang pemimpin harus memiliki empat sifat seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Lalu apa saja sifat pemimpin yang baik dalam islam itu?.
Apa Saja Sifat Pemimpin Yang Baik Dalam Islam Itu?
Menjadi pemimpin di usia muda bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Di samping harus bisa bertanggung jawab atas anggota kelompok pemimpin juga wajib menjadi orang yang dapat memberikan solusi penuh atas permasalahan. Oleh karena itu setidaknya seorang pemimpin yang baik dalam Islam harus memenuhi empat sifat seperti berikut ini.
- Amanah
Sifat pertama yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin di dalam Islam yaitu amanah. Maksud dari amanah di sini yakin seorang pemimpin harus bisa dipercaya sehingga nantinya akan mudah dalam mendapatkan pengikut setia. Tentunya jika mudah memperoleh pengikut setia maka tujuan dari bisnis akan segera tercapai. Bukan hanya itu saja sifat amanah ini juga bisa membuat kelompok menjadi sangat kuat dalam menghadapi berbagai macam rintangan pada bisnis di masa yang akan mendatang.
- Sifat Fathonah
Di dalam Islam sendiri seorang pemimpin harus mempunyai sifat Fathonah. Hal itu dikarenakan seorang pemimpin merupakan sosok yang akan diikuti oleh anggota kelompoknya. Bukan hanya itu saja pemimpin juga akan bertanggung jawab dalam melakukan eksekusi perencanaan yang telah dibuat. Jika dalam hal ini seorang pemimpin tidak memiliki sifat Fathonah maka bisa dipastikan jika program-program yang telah dibuat akan berhenti di tengah jalan sehingga bisnis kesulitan untuk menggapai kesuksesan.
- Sifat Sidiq
Sifat berikutnya yang harus dimiliki oleh pemimpin di dalam Islam yaitu Sidiq. Bisa dibilang jika sifat ini termasuk yang wajib ada pada diri seorang pemimpin. Pasalnya Jika seorang pemimpin itu berkata bohong bisa membuat pengikutnya akan menunjukkan mosi tidak percaya. Dengan begitu dapat menimbulkan perpecahan internal yang nantinya akan menjadi senjata untuk menghancurkan kelompok tertentu.
- Sifat Tabligh
Selain sifat-sifat di atas sosok pemimpin juga wajib bersifat tabligh. Maksud dari tabligh di sini yaitu Pemimpin harus bisa menyampaikan informasi secara benar dan tidak menyembunyikan hal buruk dari rakyatnya. Sifat tabligh ini nantinya memiliki fungsi sebagai alat transparansi kepemimpinan yang baik dan bersih. Tentunya jika kepemimpinan itu bersih dan baik akan membuat masyarakat merasa lebih percaya dan mau mengikuti berbagai macam arahan yang Anda berikan tanpa menimbulkan gejolak.
Apa Saja Syarat Menjadi Pemimpin Dalam Islam Itu?
Di dalam agama Islam sendiri Allah SWT telah menegaskan jika terdapat empat syarat kelayakan seseorang untuk dijadikan pemimpin. Adapun empat syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi pemimpin di dalam Islam seperti berikut ini.
- Beriman Kepada Allah SWT
Persyaratan pertama menjadi pemimpin yang baik di dalam Islam yaitu beriman kepada Allah SWT. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan dalam Quran surat Yusuf ayat 55. Menurut surat Yusuf ayat 55 itu terdapat dua sifat yang wajib dimiliki oleh pemimpin yaitu hafidzul dan alim. Di mana maksud dari hafizhun ini ialah sosok pemimpin harus pandai menjaga. Perlu diketahui bahwa hafizhun ini merujuk pada orang yang mempunyai integritas serta kepribadian kuat. Nantinya dengan rasa bertanggung jawab yang ada pada dirinya, seorang pemimpin akan terus melakukan berbagai macam cara untuk menyejahterakan rakyat yang dijaganya. Sementara alim merupakan sifat pemimpin yang mempunyai skill dan pengetahuan baik. Dengan begitu untuk menjadi seorang pemimpin wajib memperkaya ilmu agar bisa menciptakan strategi perencanaan secara baik. Bukan hanya itu saja dengan memperkaya ilmu seorang pemimpin juga bisa memberikan solusi yang tepat ketika dikondisi genting. Tentunya Jika seorang pemimpin itu tidak paham maka bisa mengakibatkan orang jahat akan mudah untuk memanipulasi keputusan sehingga akan menyengsarakan rakyat.
- Rajin Zakat Dan Bersedekah
Tentunya jika sosok pemimpin itu gemar melakukan zakat dan bersedekah maka kemungkinan untuk melakukan korupsi sangatlah kecil. Pasalnya sosok pemimpin yang gemar zakat dan bersedekah mengetahui jika Allah telah menjamin rezekinya sehingga membuatnya akan selalu merasa cukup dengan apa yang didapatkan sekarang. Tidak hanya itu saja rajin zakat dan bersedekah juga menandakan jika seorang pemimpin tersebut paham benar mengenai hak-hak orang lain pada harta miliknya. Dengan begitu sosok pemimpin itu tidak serakah dalam menikmati seluruh harta miliknya melainkan juga memberikannya sebagian kepada orang-orang agar bisa menikmati rezeki itu secara bersamaan.
- Rajin Melaksanakan Ibadah Sholat
Meskipun terlihat sepele namun rajin melaksanakan sholat termasuk salah satu hal penting yang bisa dijadikan bahan pertimbangan ketika hendak memilih seorang pemimpin. Hal itu dikarenakan sholat adalah barometer akhlak dari setiap umat muslim ketika menjalani kehidupannya. Apabila ibadah sholatnya baik maka secara otomatis tanggung jawab akan terbangun dengan sendirinya. Dalam hal ini sosok pemimpin yang tidak pernah meninggalkan Allah SWT termasuk leader terbaik. Pasalnya pemimpin itu juga tidak akan meninggalkan anggotanya meskipun kondisi saat itu sangat mendesak. Pemimpin itu nantinya akan selalu melaksanakan perintah dari tuhannya serta menjauhi berbagai macam larangannya.
- Senang Bergaul Dengan Masyarakat
Faktanya seorang leader yang gemar bergaul itu sedang mencari tahu kesulitan para anggotanya. Tentunya dengan memperhatikan orang-orang yang sedang dipimpin itu akan membuatnya bisa membantu untuk mencari jalan keluar atas permasalahannya. Bukan hanya itu saja seorang pemimpin yang baik juga rajin berjamaah. Hal itu sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika selesai melaksanakan salat berjamaah. Rasulullah SAW akan menghadap ke jamaah guna mengetahui kondisi para jamaah tersebut. Apabila ada yang tidak hadir Nabi SAW akan menanyakan penyebabnya. Jika penyebabnya sedang sakit maka Rasulullah SAW dan temannya akan segera menengok serta mendoakan untuk kesembuhannya.
Mengenal Lebih Dalam Gaya Kepemimpinan Rasulullah SAW
Setelah mengetahui syarat menjadi pemimpin yang baik dalam Islam, alangkah baiknya Anda juga mengenal lebih dalam mengenai gaya kepemimpinan Rasulullah SAW. Dengan mengetahui gaya kepemimpinan Rasulullah SAW nantinya bisa diterapkan dalam memimpin sebuah bisnis. Adapun gaya kepemimpinan Rasulullah SAW yang bisa dicontoh seperti berikut ini.
- Selalu Memakai Sistem Musyawarah
Gaya kepemimpinan pertama dari Rasulullah SAW yang bisa Anda contoh yaitu selalu memakai sistem musyawarah. Kebiasaan dari rasulullah yang selalu memakai sistem musyawarah itu bisa dilihat ketika beliau dan para sahabatnya sedang dirundung berbagai macam permasalahan pada saat memperjuangkan Fathul Mekah. Meskipun pada saat itu Rasulullah SAW merupakan pemimpin utamanya namun beliau tidak pernah sedikitpun mengambil keputusan secara sepihak melainkan mengajak sahabat untuk bersama-sama memecahkan problem tersebut melalui jalur musyawarah.
- Memiliki Sikap Bijaksana
Gaya kepemimpinan Rasulullah SAW ini bisa dilihat ketika peristiwa penggalian parit yang dilakukannya bersama sahabat sahabat. Dalam kegiatan itu Rasulullah SAW ikut melibatkan para sahabatnya untuk mengambil perannya masing-masing. Beliau sangatlah terbuka dengan kritik dan saran dari para sahabatnya. Terutama jika saran dan kritik itu ditujukan untuk mempermudah pekerjaannya. Hal itu sengaja dilakukan Rasulullah SAW untuk memberikan contoh kepada para sahabatnya jika tantangan apapun akan lebih mudah bila dilakukan bersama-sama dan saling bahu-membahu. Berkat sikap bijaksananya itu Rasulullah SAW berhasil membuat pasukannya menang.
- Selalu Mendahulukan Kepentingan Bersama
Perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW memiliki sikap yang selalu mementingkan kepentingan bersama daripada dirinya. Hal itu bisa dilihat pada sejumlah peristiwa di mana beliau senang memberikan nasehat dan membantu untuk mencari jalan keluar bagi sahabat-sahabatnya yang sedang mengalami kesulitan. Meskipun faktanya Rasulullah sedang dalam keadaan yang sama tetapi beliau tetap berusaha untuk bisa menunjukkan sikap empati kepada sahabat-sahabatnya.
- Memiliki Sifat Rendah Hati
Gaya kepemimpinan Rasulullah SAW berikutnya yang bisa Anda teladani yaitu memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati yang dimiliki oleh Rasulullah SAW ini tidak bisa diragukan lagi. Hal itu bisa dilihat ketika beliau tidak pernah memandang kedudukannya lebih tinggi dari orang lain. Bahkan Rasulullah SAW selalu menganggap jika derajat manusia di seluruh muka bumi ini sama dihadapan sang pencipta yaitu Allah SWT. Bukan hanya itu saja sifat rendah hati dari Rasulullah SAW juga terlihat ketika peristiwa parit. Di mana Pada saat itu diharuskan untuk melakukan partisipasi kolektif dan beliau tidak segan-segan ikut turun tangan dan langsung mengambil bagian dari pekerjaan fisik yang berat.
- Selalu Mencerminkan Akhlakul Karimah
Sifat akhlakul karimah yang dimiliki oleh Rasulullah ini bisa dilihat ketika peristiwa Thaif. Pada saat itu beliau dilempar batu oleh para penduduk Thaif namun bukannya membalas Rasulullah SAW malah mendoakannya agar kota itu bisa melahirkan banyak ulama besar di kemudian hari. Diketahui doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW itu ratusan tahun kemudian diijabahi oleh Allah SWT sehingga membuat kota Thaif mengalami kejayaan dan disegani oleh negara-negara penjuru dunia.
Siapa Saja Pemimpin Terbaik Dalam Islam Itu?
Di dalam Islam sendiri terdapat banyak sekali tokoh pemimpin terbaik, bahkan sosok-sosok tersebut hingga sekarang sering dijadikan teladan ketika seseorang hendak mendirikan sebuah bisnis. Lantas siapa saja pemimpin terbaik di dalam Islam itu?. Daripada penasaran langsung saja baca ulasan di bawah ini hingga selesai.
- Abu Ja’far Al Mansyur
Tokoh pemimpin terbaik dalam Islam pertama yaitu Abu Jafar Al Mansyur. Abu Jafar Al Mansyur sendiri merupakan sosok pemimpin yang memiliki peran penting dalam berdirinya Daulah Abbasiyah. Dia dikenal sebagai orang yang pandai dalam memposisikan diri di kalangan masyarakat Persia dan Asia tenggara. Berkat kecerdasan yang dimilikinya beliau berhasil menyatukan Arab dan persia.
- Mahmud
Harun Al Rasyid dikenal sebagai sosok pemimpin yang berhasil menginvasi India pada tahun 1000 hingga 1027. Di dalam Islam sendiri Mahmud dianggap sebagai seorang pahlawan yang hebat dikarenakan penaklukannya. Bukan hanya itu saja Mahmud juga mempunyai penghargaan dalam pendidikan dan mengubah ghazani menjadi sebuah kota terkemuka di Asia tenggara. Bahkan dia berhasil mendirikan universitas serta membangun istana dan masjid yang dilindungi.
Bagaimana setelah membaca ulasan di atas apakah tertarik untuk menjadi seorang pemimpin?. Jika iya Anda bisa mengikuti training leadership agar dapat memimpin seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.