Rukun dan Wajib Ibadah Haji Serta Tata Cara Melaksanakannya

 

Melaksanakan ibadah haji bagi orang Islam di Indonesia tidaklah mudah, karena selain harus memiliki kemauan yang kuat dan memiliki kemampuan yang memadai. Ada banyak orang yang saat ini telah mampu secara finansial tetapi tidak memiliki kemauan untuk berangkat haji.

Padahal ada banyak orang yang memiliki kemauan yang tinggi, tetapi tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup. Sehingga tidak heran jika pergi melaksanakn haji bagi orang Indonesia adalah sebuah keberuntungan. Maka dari itu, jika kamu sudah memiliki kemampuan dan kemauan untuk menuanaikan ibadah haji harus daftar haji segera dan mengerjakan ibadah ini dengan sungguh-sungguh.

Jadi untuk bisa berangkat melaksanakan ibadah haji, kamu perlu untuk melakukan beberapa persiapan dengan matang. Salah satu persiapan yang harus kamu miliki adalah mengetahui dasar-dasar melaksanakan ibadah haji seperti rukun haji dan wajib haji.

Berikut ini akan kami jelaskan tentang dasar melaksanakan ibadah haji dari rukun haji dan wajib haji.

Rukun Haji

Rukun haji merupakan perbuatan yang harus atau wajib dilakukan saat melaksanakan ibadah haji, jika tidak dikerjakan maka harus membayarkan denda. Jika seseorang yang melaksanakan ibadah haji dan meninggalkan salah satu rukun haji, maka ibadah haji yang dilakukannya tidak akan sah.

Rukun haji terdiri dari 6 rukun, yaitu : melakukan ihram atau niat haji, melaksanakan wukuf di padang Arafah, melaksanakan Tawaf atau mengelilingi Ka’bah, melaksanakan Sa;I atau lari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa, mencukur rambut dan tertib.

Wajib Haji

Selain mengetahui rukun haji, kamu yang ingin melaksanakan ibadah haji juga harus mengetahui wajib haji. Wajib haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan ketika melaksanakan ibadah haji. Dan ketika dilanggar maka hajinya tidak akan menjadi sah kecuali membayarkan denda (dam) dengan caramenyembelih bintang.

Wajib haji terdiri dari ihram atau melakukan niat haji dari miqat atau batas tempat yang ditentukan, melakukan Mabit atau bermalam di Muzdalifah, melempar jumrah yang terdiri dari jumrah ula, wusta dan aqabah, melakukan Mabit atau bermalam di Mina, melaksanakan Tawah Wada’ atau tawaf perpisahan dan menjauhkan diri dari larangan seperti :

  • Menggunakan pakaian berjahit untuk pria
  • Menggunakan tutup kepala bagi pria dan menutup muka untuk perempuan
  • Membutuh hewan buruan
  • Memotong kuku
  • Menggunakan wangi-wangian
  • Melaksanakan aqad nikah
  • Melakukan bersetubuh
  • Memotong bulu badan dan rambut

Sunnah-Sunnah Ibadah Haji

Selain rukun haji, dan wajib haji ada juga sunah ibadah haji yang wajib kamu ketahui. Menurut Syekh Abu Syuja dari mazhab Syafi’i ada beberapa sunnah-sunnah haji yang harus orang muslim ketahui, seperti :

Ifrad adalah mendahulukan ibadah haji dibandingkan menjalankan ibadah umroh, Talbiyah atau membaca Labbaik allahumma labbaik, melakukan Thawaf qudum, melaksanakan Mabit di Muzdalifah, melaksanakan Solat sunnah thawaf sebanyak dua rakaat, melakukan Mabit di Mina. Dan melaksanakan Thawaf wada‘.

Tetapi pandangan dari Abu Syuja daripara ulama Syafiiyah setelahnya seperti menurut KH Afifuddin Muhajir, sunah-sunah tersebut masuk kedalam wajib haji, bukan masuk ke sunnah haji.

Jadi itulah yang dapat kami sampaikan tentang rukun haji, wajib haji dan sunah-sunah haji yang harus kamu ketahui. Untuk selanjutnya setelah kamu mengetahui informasi tersebut, kamu bisa membaca tentang tata cara melaksanakan ibadah haji yang baik dan benar.

Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji

Perlu kamu ketahui bahwa ibadah haji terbagi menjadi 3 mancam, yaitu haji ifrad, haji qiran dan haji tamattu’.

Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji Ifrad

Untuk tata cara melaksanakan ibadah haji ifrad, jemaah haji harus melakukan ibadah haji terlebih dahulu, baru setelahnya melaksanakan ibadah umrah. Istilah ifrad memiliki arti memisahkan sesuatu yang bergabung jadi sendiri-sendiri.

Jemaah haji yang menjalankan Haji Ifrad akan melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian setelah semua rangkaian ibadah haji selesai, dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah umrah.

Tata cara melaksanakan ibadah haji ifrad yaitu sebagai berikut :

  • Saat sampai di tanah suci, jemaah melakukan thawaf qudum atau thawaf selamat datang di Makah
  • Kemudian melaksanakan shalat 2 rakaat di belakang maqom Ibrahim
  • Setelah itu melaksanakan sa’I antara bukit shafa dan marwa
  • Sambil menunggu tahallul di tanggal 10 Dzulhijah, jemaah haji menetapkan diri dalam keadaan berihrom dan jemaah haji tidak diperbolehkan melakukan semua yang diharamkan saat berihram, sampai datang masa tahallul di tanggal 10 Dzulhijjah
  • Setelah itu, jemaah haji baru boleh melepaskan pakaian ihram dan diperbolehkan menggunakan pakaian biasa. Apabila ingin melaksanakan ibadah umrah, maka harus memulai ihram lagi. Pelaksanaan haji Ifrad tidak ada denda atau dam yang harus dibayarkan.

Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji Qiran

Macam haji kedua yaitu haji Qiran. Untuk tata cara melaksanakan haji qiran dilakukan dengan menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus. Kedua ibadah ini dikerjakan secara bersamaan pada bulan-bulan haji.

Untuk tata cara melaksanakan ibadah haji qiran adalah sebagai berikut :

  • Sebelum memulai melaksanakan thawaf, jemaah haji wajib berihram untuk umrah dan haji
  • Setelah masuk ke kota Makah, jemaah melaksanakan thawaf qudum atau thawaf selamat datang di Makah
  • Selanjutnya dilanjutkan dengan shalat 2 rekaat di belakang maqom Ibrahim
  • Setelahnya melaksanakan sa’I antara bukit shafa dan marwa, sa’I ini dilaksanakan untuk umrah dan haji sekaligus tanpa melakukan tahallul, tetapi jemaah masih dalam kondisi berihram. Sehingga tidak halal untuk melakukan apa yang telah diharamkan selama berihram sampai masuk ke masa tahallul di tanggal 10 Dzulhijjah.

Dengan malaksanakan haji qiran, maka haji dan umrah dilakukan jemaah secara bersama-sama. Yang membedakan dari cara pelaksanaan ibadah haji lainnya yaitu haji Qiran ada kewajiban membayar denda atau dam dengan cara menyembelih hewan qurban saat hari tasyriq.

Tata Cara Melaksanakan Haji Tamattu’

Macam ibadah haji selanjutnya adalah haji tamattu’. Haji Tamattu’ adalah haji yang melaksanakan umrah terlebih dahulu, setelah itu baru dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah haji. Tata cara melaksanakan ibadah haji tamattu’ adalah sebagai berikut :

  • Pertamaa jemaah melakukan ihram untuk umrah pada bulan haji di bulan Syawwal, Zulqa’dah dan 10 hari pertama dari bulan Zulhijjah
  • Kemudian jemaah menyelesaikan rangkaian ibadah umrah dengan melakukan thawaf umrah
  • Lanjutkan dengan sa’I umrah
  • Lanjut lagi dengan tahalul dari ihram dengan memotong atau mencukur rambut kepala
  • Setelah tahallul jemaah melepas ihram dan sampai datang hari Tarwiyah di tanggal 8 Dzulhijjah
  • Pada hari tarwiyah, jemaah haji kembali melakukan ihram dan kembali lagi ke Makah untuk menjalankan ibadah haji sesuai dengan rukun haji secara lengkap dan tertib

Jemaah haji yang melaksanakan ibadah haji tamattu’ wajib untuk membayar dam yaitu dengan menyembelih hewan qurban pada tanggal 10 dzulhijjah atau pada hari tasyrik di tanggal 11 sampai 13 dzulhijjah.

Hikmah Ibadah Haji

Setelah kamu mengetahui tentang rukun haji, wajib haji, sunnah ibadah haji dan tata cara melaksanakan ibadah haji. Kamu juga harus mengetahui hikmah ibadah haji. Karena dengan mengetahui hikmah ibadah haji, hal ini bisa membuat kamu termotivasi untuk memiliki keinginan kuat untuk melaksanakan ibadah haji dan menyempurnakan rukun islam.

Berikut ini ada penjelasan ringkas tentang hikmah melaksanakan ibadah haji yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan hadist.

1. Mendapatkan pahala yang besar

Saat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna, maka seorang muslim yang melaksanakan ibadah haji akan dijanjikan mendapatkan pahala yang besar.

2. Mendapatkan Balasan Surga

Selain hikmah melaksanakan haji bisa mendapatkan pahala yang besar, hikmah lainnya yang bisa didapatkan saat melaksanakan ibadah haji adalah mendapatkan balasan syurga. Mendapatkan balasan surga ini telah diriwayatkan di HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA yang didalamnya menjelaskan haji yang mamrur tidak ada pahala baginya selain surga.

Mabrur tidaknya seseorang muslim yang berhaji bisa dilihat dari keimanan, ketaqwaan dan kepribadian setelah pulang dari haji.

3. Bisa Menghapus Dosa

Selain mendapatkan hikmah pahala besar, mendapatkan balasan surga, hikmah menjalankan ibadah haji selanjutnya adalah bisa menghapus dosa. Penjelasan tentang haji bisa menghapuskan dosa tercantum dalam riwayat HR Imam Muslim No. 321.

4. Menjawab panggilan Allah SWT

Melaksanakan ibadah haji artinya seseorang muslim telah menjawab panggilan Allah SWT. Orang yang melaksanakan haji atau umrah merupakan tamu Allah SWT yang dimuliakan. Hikmah ini tercantum dalam riwayat Ibnu Majah dalam hadistnya yang menjelaskan tentang orang yang berhaji dan berumrah adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka dan mereka pun memenuhi panggilan.

5. Mendapatkan Tarbiah Langsung dari Allah

Dalam Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, hikmah melaksanakan ibadah haji selanjutnya adalah mendapatkan tarbiah langsung dari Allah SWT. Tarbiah yang dimaksudkan ini adalah mendapatkan tempaan langsung dari Allah SWT mirip dengan yang pernah dilakukan para nabi sebelumnya. Sehingga hal ini tentu membutuhkan persiapan baik agar setelah melaksanakan haji bisa mempunyai karakter mirip seperti para nabi dan ini menjadi salah satu hikmat dari melaksanakan ibadah haji.

6. Amalan yang Paling Baik

Hikmah melaksanakan ibadah haji selanjutnya haji merupakan salah satu amalan ibadah paling baik. Karena itu, setiap muslim yang telah mampu dan telah memenuhi syarat wajib harus segera melaksanakan rukun Islam ke-5 yaitu pergi Haji.

7. Meningkatkan Kesabaran

Melaksanakan ibadah haji menjadi cobaan, ujian dan rintangan secar hati, fisik dan keimanan. Cobaan saat menjalankan ibadah haji akan menjadi pelajaran tersendiri bagi yang melaksanakannya, terutama agar menjadi orang yang bisa menguasai diri sendiri, mengendalikan emosi dengan baik dan biesa melakukan instrospeksi dengan lebih baik.  Jadi berangkat haji memiliki hikmah yang baik bagi seorang muslim yaitu bisa meningkatkan kesabaran.

8. Meningkatkan Toleransi dan Solidaritas

Saat menajalankan ibadah haji, maka seluruh umat muslim dari seluruh dunia akan berkumpul menjadi satu di Tanah Suci untuk mengunjungi Baitullah dan melaksanakan ibadah bersama-sama. Hal ini akan membuat seorang muslim bisa mendapatkan banyak keberagaman antar sesama muslim lainnya dari seluruh dunia. Hikmah ini bisa membuat seseorang yang telah melaksanakan haji bisa meningkatkan rasa solidaritas dan toleransi sesama umat muslim.

9. Mendapatkan Ketenangan Batin

Ketika melaksanakan ibadah haji, terdapat banyak tempat yang mustajab di Tanah Suci yang dapat dijadikan sebagai tempat berdoa, shalat, dan bermuhasabah kepada Allah. Ini merupakan sarana paling mujarab bagi seorang muslim yang ingin mendapatkan ketenangan batin.

10. Menghayati Perjalanan Para Nabi

Hikmah melaksanakan ibadah haji yang terakhir adalah kita sebagai seorang muslim bisa menghayati perjalanan hidup dan perjuangan dari para Nabi dan Rasul. Terkhusus untuk nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S.