Cara Menghitung Keuntungan Penjualan, Cek Rumusnya di Sini!

Seorang pengusaha yang menjalankan sebuah bisnis wajib untuk menghitung keuntungan penjualannya secara berkala. Tujuannya yaitu agar dapat mengetahui total laba yang diperoleh bisnis pada periode tertentu. Dimana aplikasi kasir akan membantu anda untuk menghitung laba penjualan dengan lebih mudah. Adapun cara menghitung keuntungan penjualan adalah sebagai berikut.

Menghitung Laba Penjualan

  1. Identifikasi Setiap Item dari Biaya Produksi

Langkah awal menghitung keuntungan penjualan yaitu dengan mengidentifikasi setiap item dari biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan. Di sini penting untuk melakukannya secara detail dari tiap alur selama proses produksi dilakukan. Dalam biaya produksi sendiri terdapat dua jenis, yaitu fixed cost dan variable cost.

Fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak bergantung pada besar kecilnya kapasitas produksi, contohnya biaya sewa gedung, biaya penyusutan, dan biaya gaji karyawan. Sedangkan variable cost adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang. Dari sini anda bisa menghitung harga pokok penjualan atau harga didapat dari barang yang dijual.

  1. Hitung Laba Kotor

Setelah mengidentifikasi setiap item dari biaya produksi dan memperoleh HPP atau harga pokok penjualan. Anda bisa mencari laba kotor yang merupakan hasil selisih dari penjualan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Apabila dituliskan, laba kotor mempunyai rumus yaitu laba kotor = penjualan bersih โ€“ harga pokok penjualan.

Dan penjualan bersih dapat diperoleh dengan rumus penjualan bersih = penjualan โ€“ potongan penjualan โ€“ retur penjualan. Jadi di sini penjualan bersih tidak selalu dalam bentuk kas. Namun bisa berupa piutang yang disebabkan adanya penjualan menggunakan kredit dan lain sebagainya. Sementara potongan penjualan bisa berupa program diskon, ongkos kirim barang, dan lain lain.

  1. Identifikasi Saldo Persediaan Awal dan Akhir

Cara menghitung keuntungan penjualan berikutnya yaitu dengan mengidentifikasi saldo persediaan awal dan akhir. Ini akan membantu anda memastikan bahwa setiap data terkait informasi yang dibutuhkan untuk menghitung laba memang sudah akurat. Saldo awal pada persediaan bahan baku ini merupakan total nilai persediaan di awal periode.

Dalam hal ini, bisa persediaan di awal bulan dan persediaan awal tahun untuk tahunan. Perlu dipahami bahwa saldo awal periode harus sama dengan saldo akhir pada periode sebelumnya. Dimana anda dapat melihat saldo persediaan akhir tersebut di neraca, dan buku persediaan serta kartu stok juga bisa dilihat untuk per jenis bahan bakunya.

  1. Hitung Laba Bersih

Jika semua angka sudah siap dan dipastikan akurat, anda bisa menggunakannya untuk menghitung keuntungan penjualan. Rumus laba bersih atau keuntungan penjualan bisnis ini yaitu laba bersih = laba kotor โ€“ beban usaha (biaya operasional + biaya non operasional). Jadi di sini anda hanya perlu memasukkan angka angka yang telah dihitung sebelumnya.

Contoh Perhitungan Keuntungan Penjualan

Sebagai contoh supaya lebih mudah dalam memahami cara menghitung laba bersih atau keuntungan penjualan, anggap saja anda merupakan seorang pelaku usaha UMKM. Setiap bulan omset penjualan yang diperoleh Rp. 40 juta. Sedangkan beban biaya yang dikeluarkan setelah dihitung totalnya mencapai Rp. 20 juta.

Keuntungan penjualannya bisa dihitung dengan total omset dikurangi total biaya pengeluaran, berarti Rp. 40 juta dikurangi Rp. 20 juta sama dengan Rp. 20 juta. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keuntungan UMKM yang anda jalankan per bulannya adalah Rp, 20 juta atau sekitar 40%. Mudah bukan ?

Sebenarnya, cara menghitung laba bersih atau keuntungan penjualan bisnis tidak sesulit yang dibayangkan. Terlebih saat ini sudah tersedia berbagai software akuntansi yang dapat membantu anda dalam mempermudah cara penghitungannya. Dengan begitu anda bisa mengetahui bagaimana posisi keuangan usaha untuk menentukan strategi bisnis yang tepat.