Banyak sekali jenis batik yang bisa ditemui di Indonesia, salah satunya yaitu batik jumput. Untuk proses pembuatan batik jumput ini berbeda dengan lainnya di mana tidak menggunakan malam dan canting. Melainkan diproduksi dengan cara mengikat kain memakai tali, lalu dicelupkan ke pewarna pakaian. Dengan teknik itu nantinya mampu menghasilkan motif jumputan yang sangat beragam.
4 Ciri-Ciri Dari Batik Jumput
Untuk membedakan antara batik jumputan dengan lainnya bisa dibilang sedikit sulit. Hal itu wajar mengingat batik jumputan mempunyai motif yang hampir sama dengan batik pada umumnya. Adapun tiga ciri dari batik jumputan yang perlu Anda ketahui agar tidak salah pilih motif seperti berikut ini.
- Memakai Karet Dan Tali Untuk Pembuatannya
Ciri pertama dari batik jumputan yaitu dibuat dengan cara mengikat kain menggunakan tali atau karet. Tujuan dari proses pengikatan itu agar nantinya bisa menghasilkan pola yang nampak sederhana dan alami. Nantinya bekas dari ikatan karet tersebut akan menghasilkan warna putih pada kain. Hal itulah yang membuat batik ini berbeda dengan lainnya.
- Motif Kain Putih
Kebanyakan tempat konveksi seragam batik membuatnya dengan menggunakan warna putih sebagai motifnya. Warna ini sengaja dipilih untuk mempermudah dalam proses menyebarkan berbagai pola kecil yang ada di seluruh kain. Umumnya warna putih itu akan dipadukan dengan berbagai macam warna yang mencolok lainnya seperti kuning, biru hingga merah.
- Warnanya Lebih Mudah Luntur
Meskipun memiliki motif yang beragam namun sayangnya batik jumputan mempunyai warna mudah luntur jika dicuci. Terlebih jika mencucinya menggunakan sabun deterjen secara langsung. Biasanya untuk menghindari warna luntur para pengrajin akan menambahkan lerak pada ember yang digunakan untuk mencuci batik tersebut. Sedangkan untuk proses penjemurannya batik jumputan ini tidak boleh ditaruh tepat di bawah sinar matahari langsung namun cukup diangin-anginkan saja agar warnanya tetap terjaga.
- Mempunyai Motif Yang Acak Dan Sama
Ciri yang paling mencolok dari batik jumputan yaitu memiliki motif sama dan acak. Hal itu bisa terjadi dikarenakan di dalam proses pembuatannya menggunakan teknik ikat mawar ganda sehingga motif yang dihasilkan akan sama. Bahkan jika dilihat dengan mata telanjang motifnya terlihat kembar antara satu dengan lainnya. Selain itu ukurannya juga terlihat besar-besar pada setiap pola yang dihasilkan.
Bagaimana Cara Membuat Batik Jumput Itu?
Sebelum membuat batik jumputan pastikan terlebih dahulu telah mempersiapkan beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti kompor, baskom, panci, gunting, tali dan kain berwarna putih. Adapun langkah-langkah pembuatan batik jumputan yang bisa dipraktekkan sendiri di rumah seperti berikut ini.
- Pertama buatlah terlebih dahulu pola dasar batik menggunakan spidol.
- Selanjutnya ikatlah pola yang sudah dibuat itu menggunakan tali karet maupun rafia.
- Kemudian siapkan tempat untuk mencelupkan kain.
- Masukkan 2 liter air pada panci Dan tambahkan dengan sedikit garam.
- Lalu panaskan panci itu hingga mendidih dan tambahkan dengan pewarna pakaian.
- Aduklah pewarna pakaian itu hingga benar-benar tercampur rata.
- Setelah itu barulah mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna yang masih mendidih tadi.
- Ulangilah kegiatan itu beberapa kali hingga warna asli kain tidak nampak.
- Bilaslah kain yang sudah dicelupkan tadi dengan air dingin.
- Terakhir angin-anginkan di depan teras rumah.
- Terakhir lepaskan ikatan dari kain tadi untuk melihat hasilnya.
Demikianlah ulasan singkat tentang ciri-ciri dari batik jumputan yang perlu Anda ketahui.